Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

MANFAAT KRODONG UNTUK BURUNG BERKICAU

Untuk penghobi burung kicauan dengan umum, barangkali berasumsi kerodong yang sepanjang ini digunakan penutup sangkar cuma untuk pelindung burung dari angin, lantas bila tidak ada angin atau burung ada di dalam rumah tidak butuh dikerodong. Asumsi seperti itu nyatanya kurang dibenarkan dimata penggemar burung kicauan yang telah memiliki pengalaman.

Kenapa burung kicauan harus di kerodong? Sesudah di telusuri lebih jauh lagi, nyatanya banyak fungsi sesungguhnya dari pemakaian kerodong untuk burung kicauan, terutama untuk burung yang siap lomba. Cuma saja tidak seluruh type kerodong dikatakan layak sebagai kerodong burung, karena untuk sesuatu kerodong yang betul-betul baik, tiap-tiap kerodong mesti mencukupi syarat-syarat salah satunya bisa membuat burung tenang serta jadi terlindung didalamnya dengan terus dapat nikmati sirkulasi hawa dengan baik.

Kerodong yang baik yaitu yang memakai kain transparan, yang bukan hanya terbuat dari kain memiliki serat rapat maupun tidak tipis. Perihal itu cocok dengan karakter burung yang senang situasi terang, hingga bila berikan kerodong dari kain yang seratnya tidak tebal cahaya dari luar tetap masuk kedalam, serta burung juga tetap dapat lihat situasi luar sangkar.

Memberikan kerodong yang tidak tebal tadi membuat burung lebih nyaman, karena burung tetap dapat lihat makanan serta minuman dengan baik. Sebaliknya bila kerodong tidak tipis dapat membuat ruangan di dalam gelap burung tidak dapat lihat apa-apa di dalam hingga burung lebih senang istirahat serta malas makan. Apabila perihal ini dilewatkan makin lama bisa mengakibatkan kondisi burungalami penurunan serta malas bunyi.

Lantas masalah warna juga punya pengaruh pada burung, karenanya mesti dipilih warna yang disukai burung dengan umum yakni yang tidak terlampau menyolok atau gelap. Warna yang sepanjang ini disenangi burung yaitu yang soft contohnya hijau muda, kuning muda, biru muda atau warna lain yang yang tidak terlampau kontras. 

Untuk menguji apakah kerodong tersebut transparan atau tidak, waktu pertama beli kita dapat coba kerodongkan dikepala kita, dari didalam kerodong kita dapat lihat keluar atau tidak, bila kita dapat lihat dengan jelas keluar bermakna kerodong tersebut cukup bagus untuk burung.


Petugas gagalkan upaya penyelundupan 330 ekor murai batu asal Simeulue


Perburuan terhadap burung murai batu di Aceh ternyata belum juga berhenti. Belum lama pihak berwajib mengamankan 600 ekor murai batu hasil tangkapan liar di hutan Simeulue, 3 Februari lalu, kasus serupa terulang kembali. Minggu (7/4) lalu, aparat keamanan juga berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 330 ekor murai batu asal Kabupaten  Simeulue. Burung-burung mahal ini hendak dibawa keluar daerah menggunakan KMP Teluk Sinabang.
MURAI  DARI DAERAH SIMEULUE
MURAI BATU DARI DAERAH SIMEULUE
Ratusan murai batu tersebut ditangkapi di daerah hutan-hutan di Simeulue dan hendak dibawa keluar daerah menggunakan transportasi kapal feri KMP Teluk Sinabang. Kapal ini berlayar dari Simeulue ke Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan. Murai-murai tersebut disimpan dalam 30 kotak di atas lantai buritan kapal feri, serta dibungkus dengan tas berukuran besar warna hitam.
Petugas kemudian memergokinya, sehingga upaya penyelundupan bisa digagalkan. Sayangnya, seperti kasus yang dulu, tak ada seorang pun yang menjadi tersangka. Pasalnya, petugas tidak berhasil menemukan siapa yang membawa barang bernyawa itu.
Maraknya penyelundupan murai batu asal Simeulue tidak lepas dari tingginyaharga burung ini, terutama di Jawa dan wilayah lain di Sumatera. Padahal sejumlah pemerintah kabupaten di Aceh, termasuk Pemkab Simeulue, sudah membuat peraturan atau qanun mengenai larangan penangkapan dan perdagangan murai batu untuk dibawa ke luar wilayah kabupaten.
Bagaimana dengan nasib 330 ekor murai batu yang berhasil diselamatkan petugas di KMP Teluk Sinabang? Burung-burung ini sudah dikembalikan habitat asalnya, Senin (8/4) kemarin. Prosesi pelepasliaran ini dilakukan di pegunungan yang terletak di belakang Markas Kodim 0115 Simeulue, dan dilakukan langsung oleh Dandim Letkol Inf Handoko, didampingi Kepala Dinas Kehutanan Pemkab Simeulue, Ir Ibnu Abbas.
Sayangnya, tidak semua burung yang diselamatkan bisa dilepaskan kembali ke habitatnya. Sebab 25 ekor di antaranya mati selama berada di dalam kapal feri.
Menurut analasis Om Kicau, maraknya perburuan liar ini disebabkan masih banyak kicaumania yang menganggap murai batu hasil tangkapan hutan jauh lebih baik daripada murai batu tangkaran. Mereka juga berdalih, yang menjuarai lomba umumnya burung dari hutan.
Sebenarnya semua dalih ini bisa dipatahkan dengan bukti dan logika. Dari aspek bukti, kemenangan Anak Perkasa milik Cece serta Vicking dan Lovina milik Yudi Voltus (Vicking kini sudah di-take-over) di berbagai lomba di kawasan Jabodetabek sudah cukup untuk menunjukkan bahwa murai batu ring atau hasil penangkaran mampu mengalahkan murai batu dari hutan.
Dari aspek logika, kalau ada dalih bahwa yang menjuarai lomba umumnya burung dari hutan, itu karena jumlah pelomba yang membawa burung hutan jauh lebih banyak daripada murai ring (mungkin perbandingannya 9 : 1). Jika perbandingannya adalah sebaliknya, pasti murai batu ring akan lebih sering menjuarai lomba.


 
© 2010-2012 Lek Mar' BLOG