Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PENYAKIT DAN NILAI SUARA BURUNG DERKUKU


PENYAKIT DERKUKU DAN PENGOBATANNYA
Pada dasarnya penyakit burung derkuku ada dua macam: penyakit mental dan penyakit badan. Berikut ini uraian tentang kedua macam penyakit tersebut beserta cara pengobatannya.
A. Penyakit mental dan pengobatannya
Burung derkuku yang mengalami gangguan mental atau stres biasanya tidak mau mengeluarkan suara anggungannya. Stres bisa diakibatkan oleh perubahan cuaca, ganti bulu, jatuh dari gantangan, dan lain-lain. Agar burung mau kembali memperdengarkan anggungannya yang merdu, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Burung derkuku diberi atau disuapi cairan BirdVit;  selama dua minggu.
2. Burung derkuku disemprot atau dimandikan dua hari sekali dan dijemur pada pagi hari hingga siang.
3. Kalau perlu, dalam sangkarnya dimasukkan burung betina kurang lebih selama 7—10 hari. Selama itu jangan lupa dijemur.
4. Setelah burung betina dikeluarkan dari sangkar, burung tersebut mulai digantung dan kalau perlu diberi persediaan makan dan minum untuk 2—3 hari. Dengan cara ini niscaya burung akan kembali memperdengarkan suara anggungannya yang merdu.
B. Penyakit badan dan pengobatannya
Biasanya penyakit badan menyerang burung derkuku yang kurang mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya serta kebersihan sangkarnya kurang diperhatikan oleh pemiliknya. Meskipun demikian, burung derkuku pada umumnya jarang sekali terkena penyakit badan. Selama ini penulis hanya menemukan dua macam penyakit yang menyerang fisik burung derkuku, yaitu cacingan dan pilar.
1. Penyakit cacingan
Burung derkuku yang terkena penyakit ini terlihat kurang lincah, kurang bergairah, dan tidak rajin bernyanyi. Warna bulu menjadi kusam dan kotoran yang keluar berwarna hijau. Kalau diperhatikan, dalam kotoran tersebut terdapat cacing-cacing kecil berwarna putih. Biasanya nafsu makannya menjadi berkurang dan lama-kelamaan badannya menjadi kurus. Apabila tidak segera mendapatkan pertolongan, akhirnya akan mati.
Pengobatan
Untuk pengobatannya, cukup pada air minumnya dilarutkan AscariStop yang dijual secara online. Agar pengobatan penyakit cacingan ini menjadi efektif, sangkar dan wadah pakan serta minum harus selalu dijagn kebersihannya selama masa pengobatan.
2. Penyakit pilar bulu
Gejala
Burung derkuku yang tidak pernah terkena sinar matahari pada umumnya akan mudah sekali terkena penyakit pilar bulu. Bulu-bulu burung derkuku yang terkena penyakit ini kelihatan kusam dan tidak teratur rapi.
Pengobatan
Untuk penyembuhannya, diperlukan pengobatan atau penyemprotan burung dengan FreshAves. Bagaimana cara penggunaan dan belinya, silakan klik di sini. Setelah selesai dimandikan, diberi BirVit.
3. Penyakit pilar paruh
Gejala
Tanda-tanda burung derkuku yang terkena penyakit ini antara lain pada bagian paruh dan sebagian badannya terlihat membengkak dan bersisik putih kusam.
Pengobatan
Untuk menyembuhkannya, berikanlah BirdBlown secara rutin selama tiga-tujuh hari.
NILAI SUARA ALAM BURUNG DERKUKU
Berbicara masalah nilai seni suara alam burung derkuku, tentunya tidak terlepas dari lomba seni suara alam burang derkuku. Dewasa ini di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali sering diselenggarakan Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku.
Dalam lomba tersebut yang menjadi dasar penilain para juri hanyalah suara burung derkuku pada saat benar-benar mengeluarkan suara anggungannya (mbateg, mbandhul: Jawa), bukan suara saat derkuku berahi (mbekur, medoki, ngerem-remi: Jawa).
Suara anggungngan burung derkuku memang sangat merdu dan dapat menghadirkan suasana yang bernuansa alam pedesaan, hutan, dan pegunungan atau dapat menghadirkan suasana yang tenteram, nyaman, dan damai di hati. Bahkan, untuk generasi tertentu, mendengarkan suara anggungan burung derkuku dapat membawa ke alam nostalgia saat kecil atau saat masih berada di lingkungan alam daerah kelahirannya.
A. Tujuan dan fungsi lomba
Penyelenggaraan lomba seni suara alam burung derkuku di beberapa kota di Jawa dan Bali mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Memperkenalkan burung derkuku kepada masyarakat luas karena derkuku merupakan satwa unggas yang populasinya tersebar luas hampir di seluruh wilayah Indonesia dan perlu dilestarikan keberadaannya.
2. Memelihara dan menanamkan rasa kekeluargaan, setia kawan yang tidak membeda-bedakan kelas, tingkat, golongan, atau suku bangsa.
3. Merangsang munculnya peternak-peternak untuk menghasilkan burung derkuku yang memiliki nilai seni suara alam yang berkualitas tinggi, dengan harapan agar populasi burung derkuku tersebut dapat cepat berkembang. Dengan < demikian, pelestarian burung derkuku dapat terjamin, bahkan dimungkinkan pula dapat menjadi komoditas ekspor nonmigas yang baru bagi bangsa Indonesia.
4. Menumbuhkembangkan industri/perajin sangkar, makanan ternak, obat-obatan, dan lain sebagainya.
5. Memberikan sumbangan kepada pemerintah dalam bidang pariwisata. Jelas bahwa lomba seni suara alam burung derkuku memberikan dampak yang positif bagi masyarakat maupun pemerintah. Dalam pengembangan dunia pariwisata di Indonesia, terutama untuk wisatawan domestik, lomba seni suara alam burung derkuku mempunyai andil yang cukup besar. Andil yang besar ini dikarenakan dengan mengikuti lomba dari satu tempat ke tempat lainnya masyarakat akan lebih mengenal daerah-daerah di seluruh Nusantara ini.
6. Menyeleksi burung derkuku yang memiliki suara anggung berkualitas tinggi.
Lomba seni suara alam burung derkuku yang banyak diselenggarakan di kota-kota di Jawa dan Bali biasanya diselenggarakan oleh paguyuban pelestari derkuku yang anggotanya terdiri dari para penggemar, pedagang, dan peternak burung derkuku.
B. Jenis-jenis lomba
Lomba seni suara alam burung derkuku biasanya terbagi dalam beberapa kategori seperti berikut ini.
1. Lomba lokal kecil
Lomba lokal kecil merupakan lomba yang diikuti oleh peserta lokal (ranting paguyuban) yang berdomisili di sekitar arena lomba dan biasa disebut dengan istilah latihan resmi bersama.
2. Lomba lokal
Lomba lokal merupakan lomba yang diikuti oleh peserta lokal (cabang paguyuban tingkat kabupaten/kodya), biasanya untuk even-even yang bersifat lokal sedaerah tingkat dua.
3. Lomba nasional
Lomba nasional pada dasarnya hampir sama dengan lomba lokal. Bedanya, lomba nasional sifatnya lebih terbuka dan pesertanya banyak berdatangan dari berbagai daerah.
Dewasa ini lomba lokal kecil, lomba lokal, maupun lomba nasional hampir tidak dapat lagi dibedakan karena begitu besar antusiasme masyarakat penggemar burung derkuku untuk mengikuti lomba. Oleh karena itu, meskipun hanya lomba lokal, banyak peserta-peserta dari luar daerah yang ikut serta.
KEMBALI KE DAFTAR ISI ARTIKEL
C. Elemen-elemen seni suara alam burung derkuku
Dalam lomba, elemen-elemen suaralah yang dinilai. Oleh karena itu, ada baiknya jika penggemar derkuku mengetahui hal-hal tersebut.
1. Jenis-jenis suara alam burung derkuku
Bila kita telah mengenal dan memelihara burung derkuku lebih dari satu ekor, tentu kita akan dapat membedakan suara anggungan burung derkuku yang satu dengan yang lainnya. Dari pengalaman, pengamatan, dan beberapa literatur yang penulis dapatkan, suara burung derkuku dapat diklasifikasikan menjadi tiga: suara untuk menunjukkan kejantanan, suara berahi, dan suara anggung.
Suara untuk menunjukkan kejantanannya (mbekur. Jawa) berbunyi, “Kukuur…kukuur...kukuur...” dan seterusnya. Suara ini dikeluarkan sambil mengangguk-anggukkan kepala dan badan. Di habitat aslinya suara ini dikeluarkan untuk menunjukkan batas-batas wilayah kekuasaan sekaligus untuk mengusir burung derkuku lain yang mendekati sarangnya.
Suara berahi (medoki, ngerem-remi: Jawa) berbunyi, “Degku-truu…degkutruu…degkutruu…” dan seterusnya. Suara ini belum menunjukkan suara anggungan derkuku yang sesungguhnya. Suara berahi dikeluarkan untuk memikat lawan jenisnya. Di habitat aslinya suara ini sering dikeluarkan menjelang kawin atau menjelang bertelur. Suara ini dikeluarkan sambil menggerak-gerakkan ujung sayap.
Suara anggung di habitat aslinya diperdengarkan untuk menunjukkan kegagahan dan keriangan hati serta untuk menarik lawan jenis. Suara anggung inilah yang dinilai keindahannya dalam suatu loinba.
2. Mucam-macam suara anggung burung derkuku
Berdasarkan suara anggungnya, burung derkuku dapat dibedakan menjadi bermacam-macam.
a. Derkuku kol buntet
Derkuku kol buntet anggungnya tidak memiliki suara ujung. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu…kuuu.”
b. Derkuku engkel
Derkuku engkel anggungnya bersuara ujung tunggal. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu… kuuu… kuong.
c. Derkuku gandhok
Derkuku gandhok anggungnya bersuara ujung dobel (dua kali), tetapi tanpa spasi dan terdengar kasar. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu…kuuu…kuk-kuk.”
d. Derkuku tumpang sari
Derkuku tumpang sari anggungnya bersuara ujung dobel (dua kali). Suara ujung yang dobel ini berspasi dan terdengar bening serta nyaring. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu… kuuu… kuong… kuong.”
e. Derkuku tumpang arum
Derkuku tumpang arum anggungnya juga bersuara ujung dobel (dua kali). Suara ujungnya juga berspasi dan bening. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu…kuuu…kuo…kuo.
f. Derkuku sundo rante
Derkuku sundo rante anggungnya bersuara ujung tiga kali, tetapi tidak berspasi dan kasar. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu…kuuu…kuk-kuk-kuk.”
g. Derkuku sundo rante gati
Derkuku sundo rante gati anggungnya bersuara ujung tiga kali, berspasi, dan berganti-ganti. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu… kuuu… kuk… kuk… guuugk.
h. Derkuku sundo rante puspaningrat
Derkuku sundo rante puspaningrat anggungnya bersuara ujung tiga kali, berspasi, nyaring, dan bening. Bunyi anggungnya seperti ini, “Degkuu… kuuu…kung… kuung…kuong.
Burung derkuku yang lazim diikutsertakan dalam konkurs adalah yang berujung suara tunggal.
Misalnya: .., Degkuu…kuuuu…kuuong , Degkuu…kuuuu…kuuungDegkuu… kuuuu… kuuuo

D. Elemen suara dan penilaiannya dalam lomba
Di bawah ini penulis mengemukakan tentang elemen-elemen suara anggung burung derkuku dan penilaiannya dalam lomba seni suara alam burung derkuku sesuai dengan hasil pendidikan dan latihan juri yang diselenggarakan oleh PPDSI (Paguyuban Pelestari Derkuku Seluruh Indonesia) di Surakarta tanggal 19 Januari 1997 yang lalu, yang telah diikuti oleh penulis.
Dalam pendidikan dan latihan tersebut, yang bertindak sebagai instruktur dan pelatih adalah Romo Poerbosasmito, Ketua Bidang Konkurs dan Kejurian PPDSI, dan Yudarman, Anggota Bidang Kejurian PPDSI.
Elemen-elemen suara burung derkuku dan penilaiannya dalam lomba dapat dilihat pada Tabel Penilaian Suara Derkuku Penjelasan dari tabel tersebut dapat dilihat pada uraian berikut ini.
1. Masing-masing kategori penilaian berdiri sendiri-sendiri dan tidak saling tergantung antara kategori suara depan, suara tengah, suara ujung, irama lagu, dan dasar suara.
2. Masing-masing kategori mempunyai nilai maksimum 10 (sempurna) agar juri tidak ragu-ragu dalam memberikan nilai 9.
3. Penilaian masing-masing kategori untuk tiap-tiap burung berdasarkan kondisi suara burung saat lomba, bukan pada nilai kebiasaan yang diperoleh burung tersebut.
4. Kriteria penilaian pemenang:
a. Penilaian dilakukan dalam empat babak dengan rotasi juri tiap-tiap babak pada tiap-tiap blok.
b. Penentuan pemenang atau juara dengan cara mengambil dua nilai tertinggi dari empat babak yang berlangsung. Nilai dari dua babak selebihnya menjadi cadangan untuk penentuan selanjutnya apabila terjadi dua atau lebih burung yang memperoleh jumlah dua angka tertinggi yang sama.
c. Untuk burung derkuku yang berbunyi penuh selama empat babak, mendapatkan bonus nilai dua poin. Untuk burung yang hanya berbunyi tiga babak dalam empat babak, mendapatkan bonus nilai satu poin. Burung yang hanya berbuny di dua babak dalam empat babak yang berlangsung, tidak mendapatkan bonus poin. Sampai saat ini, bonus nilai ini belum banyak dipergunakan dalam lomba seni suara alam burung derkuku karena belum adanya kesepakatan dari berbagai pihak.
d. Bila terjadi jumlah nilai sama, masing-masing kategori nilai diperbandingkan, dimulai dari perbandingan dasar suara, irama lagu, suara ujung, suara tengah, dan terakhir suara depan.
Perbandingan ini dilakukan pada semua babak. Apabila dari perbandingan kategori ini ternyata nilainya masih sama, penentuan urutan juara dilakukan dengan cara undian.
Mudah-mudahan apa yang disampaikan ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan acuan bagi penggemar burung derkuku di mana pun berada dalam mendapatkan, memilih, dan memelihara burung derkuku yang berkualitas.



MERAWAT DERKUKU


Derkuku relatif tidak memerlukan perawatan yang rumit. Apalagi jika tujuannya hanya sekadar memelihara dan memiliki saja tanpa bermaksud untuk mencetak prestasi derkuku dalam arena lomba.
Bagi beberapa penggemar, tujuan memelihara derkuku adalah untuk memperoleh suara anggungan derkuku yang elok dan indah. Sementara, penggemar lain memiliki tujuan melombakan suara derkuku dalam konkurs.
Konkurs inilah yang mendorong para penggemar untuk memelihara derkuku dengan lebih sabar, tekun, dan telaten dengan dilandasi oleh rasa kasih sayang. Kelompok penggemar semacam ini akan merawat derkukunya dengan lebih baik. Mereka sangat memperhatikan kesehatan fisik dan mental burung peliharaannya.
A. Sangkar dan perlengkapannya
Sangkar sebagai tempat bagi derkuku menjalani hidupnya haruslah memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman untuk bernaung. Sangkar sebaiknya cukup memadai, tidak terlalu kecil.
Sangkar yang lerlalu kecil akan merusakkan bulu sayap dan ekor. Balikan, seringkali menyebabkan ujung sayap terluka. Namun demikian, untuk derkuku bakalan hasil tangkapan dari alam, lebih sesuai dimasukkan dalam sangkar yang ukurannya kecil dan digantang di tempat yang sering menjadi lalu-lalang manusia. Hal ini dimaksudkan agar derkuku yang masih liar tersebut dapat segera menjadi jinak dan mudah dilatih.
Bentuk dan bahan sangkar yang dipergunakan oleh para penggemar untuk memelihara derkuku secara soliter (tunggal) ada bermacam-macam. Ada bentuk dan bahan yang masih sederhana, ada juga yang sudah cukup modern. Sangkar sosokan yang terbuat dari batang bambu yang dibelah-belah dan dianyam merupakan salah satu bentuk yang paling sederhana.
Untuk keperluan lomba, sangkar yang paling banyak dipergunakan adalah sangkar kendangan. Sangkar ini berbentuk seperti gendang. Bagian atas dan bawah datar dengan diameter lebih kecil daripada bagian tengah. Sangkar kendangan biasanya terbuat dari bambu. Ada juga beberapa perajin sangkar, terutama di daerah Yogyakarta, yang sudah mulai membuat sangkar kendangan dari bahan fiberglas.
Dinding jeruji sangkar yang baik terbuat dari fiberglas atau bambu yang dibentuk bulat seperti lidi dan diampelas halus. Jarak antara satu jeruji dengan jeruji yang lain harus sempit, lebih sempit dari ukuran kepala derkuku. Hal ini dimaksudkan agar kepala derkuku tidak terjepit.
Pada bagian bawah sangkar terdapat eblek (alas) yang berguna untuk menampung kotoran burung. Eblek biasanya terbuat dari anyaman bambu atau tripleks. Alas seperti ini mudah dibongkar.
Bagian atas sangkar berbentuk seperti kubah yang disebut krakap. Bahan baku yang dipergunakan untuk membuatkrakap bisa kain, fiberglas, atau dempul.
Selain berfungsi melindungi burung dari siraman hujan dan terik matahari, krakap juga dapat memantulkan suara derkuku sehingga anggungnya akan menjadi semakin menggema dan indah. Namun demikian, ada sebagian penggemar derkuku yang lebih suka membiarkan bagian atas sanekar tetan terbuka.
Hal ini disesuaikan dengan sifat derkuku peliharaannya yang menjadi lebih gacor bila terkena sinar matahari secara langsung.
Sebagai tempat tinggal, sangkar harus dilengkapi dengan tenggeran, wadah makan dan minum, serta wadah grit (campuran bubukan bata merah, pasir laut, dan batu-batuan lembut yang berfungsi membantu pencernaan dan memenuhi kebutuhan mineral). Tenggeran yang baik terbuat dari ranting pohon asam. Ukurannya disesuaikan dengan besar-kecilnya kaki derkuku
sehingga cengkeraman derkuku pada waktu bertengger menjadi kokoh. Kalau perlu, setiap tahun sekali ukuran tenggeran diganti, disesuaikan dengan pertumbuhan jari dan kuku derkuku.
Untuk melindungi sangkar dari kerusakan yang disebabkan oleh panas matahari dan air hujan, sebaiknya sangkar dicat yang rapi. Sangkar yang telah selesai dicat sebaiknya didiamkan selama beberapa hari sampai bau cat benar-banar telah hilang. Bila baunya telah hilang, derkuku baru boleh dimasukkan ke dalamnya.
B. Pakan
Makanan utama derkuku berupa biji-bijian. Di alam bebas derkuku mencari makanan di tanah-tanah tegalan atau di sawah-sawah yang telah selesai dipanen. Jenis biji-bijian yang menjadi makanan derkuku di alam bebas antara lain gabah, jagung, kacang hijau, dan otek.
Burung derkuku hasil tangkapan alam atau yang dipelihara secara sederhana oleh penduduk di kampung-kampung biasanya hanya diberi satu jenis biji-bijian saja. Oleh karena itu, kebutuhan derkuku akan vitamin dan mineral kurang tercukupi.
Untuk menjaga stamina derkuku agar tetap sehat dan rajin bernyanyi, derkuku perlu diberi makanan olahan. Bahan makanan olahan ini terdiri dari beberapa jenis biji-bijian, di antaranya ketan hitam, beras merah, gabah lampung, biji kenari, kacang hijau, jewawut, cantel, milet, dan godem. Jenis makanan olahan ini sudah mulai banyak dijual di pasar-pasar burung.
Apabila ingin mencampur dan mengolah sendiri, komposisi untuk setiap jenis biji-bijian bisa dilihat pada Tabel Komposisi Pakan untuk Derkuku berikut ini.
Bahan pakan berupa biji-bijian dipilih yang padat dan berisi dengan cara ditampi, kemudian dicuci bersih. Biji-bijian yang telah bersih ini kemudian direndam dalam air panas selama lebih kurang 10—15 menit, lalu ditiriskan.
Bumbu yang berupa bawang putih, kencur, jahe, dan garam dihaluskan. Madu dan kuning telur dikocok dan dicampur dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Biji-bijian yang telah ditiriskan (masih agak basah) dimasukkan dalam adonan bumbu dan diaduk sampai benar-benar tercampur.
Selanjutnya, dijemur di bawah terik matahari sampai benar-benar kering. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan, sebaiknya diperiksa sekali lagi apakah biji-bijian tersebut telah kering benar. Makanan yang belum kering bila disimpan akan ditumbuhi jamur yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit. Bila tidak ada sinar matahari, pengeringan bisa dengan cara disangrai (digoreng tanpa minyak).
Dengan makanan olahan seperti ini, kondisi kesehatan burung dapat lebih terpelihara sehingga derkuku menjadi lebih rajin manggung. Selain makanan olahan ini, minuman juga harus diperhatikan.
Sebaiknya jangan memberikan minuman berupa air mentah kepada derkuku. Air mentah dapat mengakibatkan derkuku terserang penyakit pilar dan cacingan. Air minum setiap hari harus diganti.
Untuk memberi performa suara yang bagus, menjadikan burung tidak mudah sakit-sakitan dan menjaga kesehatan piyikan yang dihasilkan dari penangkaran, disarankan untuk mencampur makanan dengan mineral burung. Apa itu mineral burung dan apa fungsinya, silakan diklik saja di tautan ini.
C. Memandikan derkuku
Manfaat memandikan derkuku terutama adalah menjaga kesehalan dan kehersihan burung tersebut, terutama kesehatan bulu dan kulit. Kutu dan serangga yang hidup dan berkembang biak pada bulu derkuku menjadi berkurang bila burung sering dimandikan sehingga derkuku menjadi lebih rajin bernyanyi.
Hal ini dikarenakan derkuku tidak sibuk mencari kutu yang menempel di badannya. Di samping itu, dengan sering dimandikan, bulu derkuku akan terlihat lebih mengilap dan dapat menghidarkan burung dari penyakit pilar bulu.
Untuk derkuku bakalan hasil tangkapan dari alam bebas, sebelum dimasukkan ke dalam sangkar sebaiknya dimandikan terlebih dahulu serta diberi tambahan vitamin burung yang banyak terjual di pasaran bebas.
Paling sedikit seminggu sekali sebaiknya burung derkuku dimandikan dengan air leri (air bekas cucian beras) dicampur dengan beberapa macam bunga dan daun-daunan. Bunga mawar merah, mawar putih, melati, daun kelor, dan daun pandan diremas-remas, kemudian dicampurkan ke dalam air leri yang masih berwarna putih dan kental.
Bunga dan daun-daun ini sangat ampuh untuk membasmi kutu dan serangga yang menempel di badan derkuku. Wadah yang dipergunakan sebaiknya yang agak lebar sehingga tidak merusakkan bulu derkuku.
Untuk menghindari agar burung derkuku tidak berontak saat dimandikan, kedua kaki derkuku dijepit di antara jari manis dan jari kelingking, jari telunjuk dan ibu jari menahan leher, sedang jari tengah menahan dada.
Sebelum dicelupkan ke dalam air, badan derkuku dibasahi terlebih dulu. Setelah itu, derkuku dimasukkan secara pelan-pelan ke dalam air pencuci.
Seluruh bulu dibersihkan, kedua sayap dibentangkan secara bergantian di dalam air cucian.Setelah semua bulu bersih, derkuku diangkat dari air leri dan disuapi dengan vitamin sebelum dimasukkan lagi ke dalam sangkar.
Untuk sementara waktu, sangkar yang berisi derkuku yang baru saja dimandikan dan masih basali kuyup digantung di tempat yang teduh. Derkuku dibiarkan terkena angin sampai bulu-bulunya agak kering. Setelah itu, boleh digantang di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung.
D. Penggantangan
Gantangan adalah tiang yang mempunyai ketinggian tertentu yang digunakan untuk menggantung sangkar derkuku. Pada puncak gantangan terdapat dua buah kerekan yang dihubungkan dengan tali ke bawah. Gantangan berfungsi untuk melatih burung agar berani dan rajin berbunyi pada ketinggian tertentu dan terkena sinar matahari secara langsung.
Sebagian besar penggemar derkuku yang memiliki burung derkuku kelas lomba memiliki gantangan di rumahnya. Hal ini untuk melatih derkuku agar terbiasa dan tidak takut berbunyi di tempat yang tinggi.
Banyak burung derkuku yang rajin berbunyi bila digantung di dalam rumah atau di gantangan yang rendah, tetapi tidak mau bernyanyi bila berada di atas gantangan yang tinggi. Tentu saja burung derkuku seperti ini akan sangat mengecewakan pemiliknya jika diikutsertakan dalam konkurs. Oleh karena itu, perlu dilatih terus-menerus dengan cara digantang.
Berdasarkan bahan tiang yang dipergunakan, ada dua macam gantangan: gantangan bambu dan gantangan besi. Ukuran tinggi gantangan antara 6—8 m. Jarak antara satu gantangan dengan gantangan yang lain minimum 5 m. Sebaiknya gantangan diletakkan pada tempat yang sepanjang hari terkena sinar matahari secara langsung.
Waktu menggantang yang baik dimulai pada saat matahari terbit dan diturunkan sebelum matahari terbenam. Khusus untuk burung derkuku yang masih bakalan sebaiknya digantang setiap hari pada gantangan yang tetap dan diturunkan sebelum tengah hari. Hal ini untuk menghindari agar tidak terlalu kepanasan dan terengah-engah.
Untuk derkuku yang sudah jadi, tidak perlu terlalu sering digantang, cukup 2—3 kali seminggu agar tidak bosan. Penggantangan dilakukan sepanjang hari. Sebaiknya tempat penggantangan berpindah-pindah. Misalnya hari Senin digantang di gantangan nomor 1, hari Rabu di gantangan nomor dua, dan seterusnya. Dengan menggantangnya secara berpindah-pindah, mental burung akan menjadi lebih baik.
Sebelum derkuku digantang, persediaan makan terutama minum jangan sampai kehabisan. Derkuku perlu disemprot dengan sedikit air sampai bulu-bulunya terlihat agak basah, lalu digantang.

E. Menyiapkan derkuku untuk lomba
Suara derkuku yang dianggap indah adalah yang mempunyai anggungan dengan kriteria seperti berikut ini.
1. Suara depan — deg kuu, deg kii, deg kla, dan sebagainya— lengkap, jelas, dan bersih
2. Suara tengah — ku, kuuu, kriung, dan sebagainya— panjang, membat, mengayun, dan bersih.
3. Suara ujung — kuk, kuu, kuong, kriong, dan sebagainya— panjang, mengayun, dan mengalun.
4. Irama lagu; spasi suara depan, tengah, dan ujung senggang; interval bunyi ke-1, ke-2, dan seterusnya tidak tergesa-gesa; elok di pendengaran dan indah di rasa.
5. Dasar suara tebal, kering, danbening.
Derkuku yang mempunyai kriteria anggungan seperti itu belum tentu dapat memperoleh nominasi juara dalam suatu arena lomba bila tidak berani bersuara dan bersaing dengan derkuku lain. Jadi, di samping suara anggungan yang harus memenuhi kriteria, faktor mental dan kondisi fisik yang prima menjadi faktor penentu yang tidak kalah pentingnya.
Banyak sekali ditemukan derkuku yang mempunyai suara bagus, tetapi tidak mau berbunyi pada saat diikutsertakan dalam lomba. Agar penampilan saat lomba benar-benar prima, mental kuat, tidak mudah stres, dan berani bersaing dengan burung derkuku lain maka mental dan fisik derkuku harus mendapatkan persiapan yang intensif dan sungguh-sungguh.
Persiapan fisik dimaksudkan agar kondisi kesehatan burung derkuku benar-benar dalam keadaan prima pada saat lomba. Persiapan fisik ini meliputi pemberian makanan dan minuman yang mengandung vitamin dan mineral yang mencukupi bagi kebutuhan gizi derkuku. Di samping itu, secara teratur, seminggu sekali, derkuku diberi vitamin dan obat-obatan. Vitamin atau obat-obatan yang bisa dibeli secara online yakni tinggal transfer uang dan barang akan sampai ke rumah kita, contohnya adalah BirdVit. Jika  Anda kurang yakin dengan power burung derkuku Anda, bisa gunakan  BirdPower untuk memberi performa bagus untuk derkuku Anda.
Untuk mempersiapkan mental, derkuku perlu diikutsertakan dalam latihan-latihan bersama sebelum konkurs yang sebenaraya berlangsung. Dengan latihan konkurs bersama secara rutin, derkuku akan menjadi terbiasa bertemu dan bersaing dengan derkuku-derkuku lain dan tidak takut terhadap suasana baru yang masih asing baginya. Di samping itu, juga menjadi terbiasa menempuh perjalanan.
Bentuk latihan konkurs bersama banyak sekali terdapat di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, khususnya Solo. Hampir setiap hari minggu di wilayah tersebut banyak diselenggarakan latihan konkurs bersama. Para penggemar derkuku di wilayah tersebut membentuk PPD (Paguyuban Pelestari Derkuku), baik di daerah tingkat dua maupun yang hanya meliputi wilayah yang lebih kecil seperti kecamatan atau kelurahan.
Antarpaguyuban ini terjalin suatu ikatan kekeluargaan yang cukup kuat. Secara bergiliran anggota paguyuban ini saling mengunjungi untuk mengadakan latihan konkurs bersama. Dengan latihan konkurs bersama derkuku menjadi lebih siap untuk mengikuti konkurs resmi. Hal ini terbukti dari dominannya derkuku-derkuku dari wilayah Yogyakarta dan Solo meraih prestasi puncak di arena lomba konkurs tingkat nasional.


 
© 2010-2012 Lek Mar' BLOG