Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ajak jalan-jalan, kunci pleci cepat buka paruh


Sudah banyak informasi yang beredar di kalangan penggemar burung pleci tentang perawatan harian dan segala hal yang berkaitan tentang burung pleci kacamata ini. Jadi saya anggap Anda sudah mengerti semua mengenai bagaimana perawatan hariannya. Artikel kali ini ingin fokus kepada tips mengatasi pleci yang cuma ngeriwik saja di rumah, dan malas buka paruh.
Di alam bebas, pleci hidup berkoloni dan gemar berpetualang. Dalam sehari, kawanan burung ini mampu mengunjungi lebih dari 30 tempat untuk mencari makanan.
Melihat kebiasaan ini, maka seringlah mengajak pleci Anda jalan-jalan ke tempat yang baru, misalnya sesekali dibawa ke tempat kerja (kalau tidak dilarang bos, tentunya), ke kafe atau restoran taman, dan sebagainya.
Lebih baik lagi jika Anda bersama plecimania lainnya berkumpul di suatu tempat, sambil membawa momongan masing-masing. “Tradisi” seperti ini pun kerap dilakukan komunitas penggemar pleci di negara-negara tetangga.
Dengan kata lain, performa pleci akan menjadi lebih baik jika mereka makin sering bergerak, dan bukan sekadar menetap di satu lokasi (misalnya hanya di rumah). Bahkan pleci yang bagus pun jika hanya digantung di rumah tidak akan mencapai top form. Alasannya, pleci tidak seperti burung teritorial yang suka menetap di suatu lokasi seperti halnya ciblek, murai batu, dan kacer.
Seperti dijelaskan di atas, pleci hidup berkoloni dan suka berpindah-pindah tempat. Setiap kali berhenti di satu tempat, mereka akan menyantap makanan, berkicau, dan akan sering membuka paruhnya dengan maksud ingin mempertahankan koloninya agar tidak bercerai-berai. Mereka akan saling mengkonfirmasi keberadaan masing-masing dalam koloni tersebut.
Pleci
Pleci yang baik tetap buka paruh meski sendirian di rumah.
Jika ngeriwik terus, segera carikan teman baru.

Sering diajak ke arena latber atau lomba

Sekiranya solusi di atas agak merepotkan Anda, misalnya bos tidak mengizinkan, atau belum menemukan plecimania terdekat, Anda bisa juga mengajak momongan mungil ini jalan-jalan di arena latber atau lomba, khususnya ketika panitia membuka kelas pleci.
Setidaknya seminggu sekali pleci dibawa ke lapangan. Apabila Anda menganggap momongan ini belum layak ikut lomba, jangan khawatirkan bakal ngedrop atau stres seperti halnya burung murai atau kacer. Sebab pleci bukanlah burung teritorial, atau burung penjaga wilayah. Burung teritorial bisa dikelompokkan sebagai burung fighter, sedangkan pleci tidak termasuk yang itu.
Mungkin, ketika dibawa ke arena latber atau lomba, pleci akan merasa terintimidasi. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama. Jika kualitasnya memang bagus, biasanya dalam pertemuan awal pleci akan langsung membalas komunikasi dari koloni yang ada di arena lomba, dengan cara berkicau keras sambil membuka paruhnya.
Nah, begitu pleci dibawa pulang ke rumah, di sinilah kesabaran Anda akan diuji. Sebab, banyak juga pleci yang baru pertama kali dibawa latberan langsung buka paruh, tetapi begitu di rumah cuma ngeriwik saja setiap hari seperti biasanya.
Kalau itu menimpa pleci Anda, solusinya adalah segera mencarikan teman baru untuknya. Pleci baru digantang setiap pagi di bawah pohon, dengan jarak agak berjauhan agar mereka bisa saling berkomunikasi. Semoga bermanfaat.


Keistimewaan Bulan Muharram


Bulan Muharram termasuk bulan yang istimewa. Banyak dalil yang menunjukkan bahwa Allah dan rasul-Nya memuliakan bulan Muharram, di antaranya adalah:
1. Termasuk Empat Bulan Haram (suci)
Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Keterangan:
a. Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab.
b. Disebut bulan haram, karena bulan ini dimuliakan masyarakat Arab, sejak zaman jahiliyah sampai zaman Islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan.
c. Az-Zuhri mengatakan,
كان المسلمون يعظمون الأشهر الحرم
“Dulu para sahabat menghormati syahrul hurum” (HR. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf, no.17301).
2.  Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
3.  Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
Keterangan:
a. Imam An Nawawi mengatakan, “Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.” (Syarah Shahih Muslim, 8:55)
b. As-Suyuthi mengatakan, Dinamakan syahrullah –sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini– karena nama bulan ini “Al-Muharram” nama nama islami. Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datanng, Allah ganti nama bulan ini dengan Al-Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah). (Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3:252)
c. Bulan ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham [arab: شهر الله الأصم ] (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena sangat terhormatnya bulan ini (Lathaif al-Ma’arif, Hal. 34). karena itu, tidak boleh ada sedikitpun friksi dan konflik di bulan ini.
4.  Ada satu hari yang sangat dimuliakan oleh para umat beragama. Hari itu adalah hari Asyura’. Orang Yahudi memuliakan hari ini, karena hari Asyura’ adalah hari kemenangan Musa bersama Bani Israil dari penjajahan Fir’aun dan bala tentaranya. Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau menceritakan,
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » . فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)
5.  Para ulama menyatakan bahwa bulan Muharram adalah adalah bulan yang paling mulia setelah Ramadhan
Hasan Al-Bashri mengatakan,
إن الله افتتح السنة بشهر حرام وختمها بشهر حرام فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند الله من المحرم وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه
Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat mulianya bulan ini.


Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/keutamaan-bulan-muharram/#ixzz2D1b8wr9P


Read more about FIKIH by www.konsultasisyariah.com



 
© 2010-2012 Lek Mar' BLOG